Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility adalah
suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan
adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku
kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen,
karyawan,
pemegang
saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
A. Syarat Bagi Tanggung Jawab Moral
Dalam membahas prinsip-prinsip etika profesi dan
prinsip-prinsip etika bisnis, kita telah menyinggung tanggung jawab sebagai
salah satu prinsip etika yang penting. Persoalan polemik yang harus dijawab
pada tempat pertama adalah kondisi manakah bagi adanya tanggung jawab
moral. Manakah kondisi yang relevan yang memungkinkan kita menuntut agar
seseorang bertanggung jawab atas tindakannya.
Paling kurang ada tiga syarat penting bagi tanggung jawab moral.
Pertama, tanggung jawab mengandaikan bahwa suatu tindakan dilakukan dengan sadar dan tahu. Tanggung jawab hanya bisa di tuntut dari seseorang kalau ia bertindak dengan sadar dan tahu mengenai tindakannya itu serta konsekuensi dari tindakannya. Kalau seseorang tidak tahu mengenai baik dan buruknya secara moral, dia dengan sendirinya tidak bisa punya tanggung jawab moral atas tindakannya.
Kedua, tanggung jawab juga mengandaikan adanya kebebasan pada tempat pertama. Artinya, tanggung jawab hanya mungkin relevan dan dituntut dari seseorang atas tindakannya itu dilakukan secara bebas. Ini berarti orang tersebut melakukan tindakan itu bukan dalam keadaan dipaksa atau terpaksa. Ia sendiri secara bebas dan suka rela melakukan tindakan itu. Jadi, kalau seseorang terpaksa atau dipaksa melakukan suatu tindakan, secara moral ia tidak bisa dituntut bertanggung jawab atas tindakannya itu.
Ketiga, tanggung jawab juga mensyaratkan bahwa orang yang melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan tindakan itu. Ia sendiri mau dan bersedia melakukan tindakan itu.
Berdasarkan ketiga syarat di atas, dapat disimpulkan
bahwa hanya orang yang berakal budi dan punya kemauan bebas yang bisa
bertanggung jawab atas tindakannya, dan karena itu relevan untuk menuntut pertanggung
jawaban moral darinya. Bahkan secara lebih tepat lagi, hanya orang
yang telah dapat menggunakan akal budinya secara normal dan punya
kemauan bebas atas tindakannya berada dalam kendalinya dapat
bertanggung jawab secara moral atas tindakannya.
B. Status Perusahaan
Perusahaan
adalah sebuah badan hukum. Artinya perusahaan dibentuk berdasarkan hukum
tertentu dan disahkan dengan hukum atau aturan legal tertentu. Itu berarti
perusahaan adalah bentukan manusia, yang eksistensinya diikat berdasarkan
aturan hukum yang sah.
De
George secara khusus membedakan dua macam pandangan mengenai status
perusahaan, yaitu :
· Pertama, melihat
perusahaan sebagai sepenuhnya ciptaan hukum, dan Karena itu ada hanya berdasarkan
hukum. Menurut pandangan ini, perusahaan diciptakan oleh Negara dan tidak
mungkin ada tanpa Negara.
· Kedua, pandangan
yang tidak memusatkan perhatian pada status legal perusahaan melainkan
pada perusahaan sebagai suatu usaha bebas dan produktif. Menurut pandangan ini,
perusahaan terbentuk oleh orang atau kelompok orang tertentu untuk melakukan
kegiatan tertentu dengan cara tertentu secara bebas demi
kepentingan orang atau orang-orang sebelumnya.
Karena menurut
pandangan kedua, perusahaan bukan bentuk negara atau masyarakat, maka
perusahaan menetapkan sendiri tujuannya dan beroperasi sedemikian rupa
untuk mencapai kepentingan para pendirinya.
C. Lingkup Tanggung Jawab Sosial
Pada tempat pertama harus dikatakan bahwa tanggung
jawab sosial menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak
lain secara lebih luas dari pada sekadar terhadap kepentingan perusahaan
belaka. Dengan konsep tanggung jawab sosial perusahaan mau dikatakan bahwa
kendati secara moral adalah baik bahwa perusahaan mengejar keuntungan, tidak
dengan sendirinya perusahaan dibenarkan untuk mencapai keuntungan itu dengan
mengorbankan kepentingan pihak-pihak lain . Artinya keuntungan dalam bisnis
tidak mesti dicapai dengan mengorbankan kepentingan pihak lain, termasuk
kepentingan masyarakat luas.
Dengan demikian, konsep tanggung jawab sosial dan
moral perusahaan mau dikatakan bahwa suatu perusahaan harus bertanggung jawab
atas tindakan dan kegiatan bisnisnya yang mempunyai pengaruh atas orang – orang
tertentu, masyarakat serta lingkungan di mana perusahaan itu beroperasi. Secara
positif ini berarti perusahaan harus menjalankan kegiatan bisnisnya sedemikian
rupa sehingga pada akhirnya akan dapat ikut menciptakan suatu masyarakat yang
baik dan sejahtera. Konsep tanggung jawab sosial perusahaan sesungguhnya
mengacu pada kenyataan, sebagaimana telah dikatakan diatas bahwa perusahaan
adalah badan hukum yang dibentuk oleh manusia dan terdiri dari manusia.
Dalam perkembangan etika bisnis yang lebih mutakhir, muncul gagasan yang lebih
komprehensif mengenai lingkup tanggung jawab sosial perusahaan ini. Sampai
sekarang ada empat bidang yang dianggap dan diterima sebagai termasuk
dalam apa yang disebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan.
Pertama, keterlibatan perusahaan dalam
kegiatan-kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan masyarakat luas.
Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial ini secara tradisional dianggap
sebagai wujud paling pokok bahkan satu-satunya dari apa yang disebut sebagai
tanggung jawab sosial perusahaan.
Kedua, perusahaan telah diuntungkan dengan mendapat
hak untuk mengelola sumber daya alam yang ada dalam masyarakat tersebut dengan
mendapatkan keuntungan- keuntungan bagi perusahaan tersebut. Demikian pula,
sampai tingkat tertentu, masyarakat telah menyediakan tenaga-tenaga
professional bagi perusahaan yang sangat berjasa mengembangkan perusahaan
tersebut. Karena itu keterlibatan sosial merupakan semacam balas jasa terhadap
masyarakat.
Ketiga, dengan tanggung jawab sosial, perusahaan
memperlibatkan komitmen moralnya untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan bisnis
tertentu yang dapat merugikan kepentingan masyarakat luas.
Keempat, dengan keterlibatan sosial, perusahaan
tersebut menjalin hubungan sosial yang lebih baik dengan masyarakat dan dengan
demikian perusahaan tersebut akan lebih diterima kehadirannya dalam masyarakat
tersebut.
·
Keterlibatan
perusahaan dalam kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan masyarakat luas
·
Keuntungan
ekonomis
D. Argument yang Menentukan Keterlibatan Sosial
Dari keempat lingkup tanggung jawab sosial
perusahaan diatas, lingkup pertama menimbulkan suatu kontrovesi yang hebat yang
memperlibatkan dua pandangan yang saling bertentangan antara yang menentang dan
yang mendukung perlunya keterlibatan sosial sebagai salah satu wujud tanggung
jawab sosial perusahaan.
•
Tujuan utama Bisnis adalah Mengejar Keuntungan Sebesar-besarnya
Argumen paling keras yang menentang keterlibatan
perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial
perusahaan adalah paham dasar bahwa tujuan utama, bahkan satu-satunya, dari kegiatan
bisnis adalah mengejar keuntungan besar.
•
Tujuan yang terbagi-bagi dan Harapan yang membingungkan
Dapat dikatakan bahwa keterlibatan sosial sebagai
wujud tanggung jawab sosial perusahaan akan menimbulkan minat dan perhatian
yang bermacam ragam, yang pada akhirnya akan mengalihkan, bahkan mengacaukan
perhatian para pemimpin perusahaan. Asumsinya, keberhasilan perusahaan dalam
bisnis modern penuh persaingan yang ketat sangat ditentukan oleh konsentrasi
seluruh perusahaan yang ditentukan oleh pemimpin perusahaan.
•
Biaya Keterlibatan Sosial
Keterlibatan sosial sebagai wujud dari tanggung
jawab sosial perusahaan malah dianggap memberatkan masyarakat, alasannya biaya
yang digunakan untuk keterlibatan sosial perusahaan itu bukan biaya yang
disediakan oleh perusahaan itu, melainkan merupakan biaya yang telah
diperhitungkan sebagai salah satu komponen dalam harga barang dan jasa yang
ditawarkan dalam pasar.
•
Kurangnya Tenaga Terampil di Bidang Kegiatan Sosial
Argumen ini menegaskan kembali mitos bisnis amoral
yang telah kita lihat di depan. Dengan argument ini mau dikatakan bahwa para
pimpinan perusahaan tidak propesional dalam membuat pilihan dan keputusan
moral. Mereka hanya profesional dalam bidang bisnis dan ekonomi. Karena itu, perusahaan
tidak punya tenaga terampil yang siap untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial
tertentu.
E. Argument yang Mendukung Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
•
Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin Berubah
Setiap kegiatan bisnis dimaksudkan untuk
mendatangkan keuntungan. Ini tidak bias disangkal. Namun dalam masyarakat yang
semakin berubah,kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap bisnis pun ikut
berubah. Karena itu, untuk bias bertahan dan berhasil dalam persaingan bisnis
modern yang ketat ini, para pelaku bisnis semakin menyadari bahwa mereka tidak
bisa begitu saja hanya memusatkan perhatian pada upaya mendatangkan keuntungan
sebesar-besarnya.
•
Terbatasnya Sumber Daya Alam
Argumen ini didasarkan pada kenyataan bahwa bumi
kita ini mempunyai sumber daya alam yang terbatas. Bisnis justru berlangsung
dalam kenyataan ini, dengan berupaya memanfaatkan secara bertanggung jawab dan
bijaksana sumber daya alam yang terbatas itu demi memenuhi kebutuhan manusia.
•
Lingkungan Sosial yang Lebih Baik
Bisnis berlangsung dalam suatu lingkungan sosial
yang mendukung kelangsungan dan keberhasilan bisnis itu untuk masa yang
panjang. Ini punya implikasi etis bahwa bisnis mempunyai kewajiban dan
tanggungjawab moral dan sosial untuk memperbaiki lingkungan sosialnya kearah
yang lebih baik. Semakin baiknya lingkungan sosial dengan sendirinya akan ikut
memperbaiki iklim bisnis yang ada. Dengan semakin sebaiknya kondisi lapangan
kerja, kekerasan sosial akibat pengangguran bisa dikurangi atau diatasi.
•
Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan
Keterlibatan sosial khususnya, maupun tanggung
jawab sosial perusahaan secara keseluruhan juga dilihat sebagai suatu
pengimbangan kekuasaan bisnis modern yang semakin raksasa dewasa ini. Alasannya,
bisnis mempunyai kekuasaan sosial yang sangat besar. Bisnis mempengaruhi
lingkungan, konsumen, kondisi masyarakat bahkan kehidupan budaya dan moral
masyarakat, serta banyak bidang kehidupan lainnya.
•
Bisnis Mempunyai Sumber Daya yang Berguna
Argumen ini mengatakan bahwa bisnis atau perusahaan
sesungguhnya mempunyai sumber daya yang sangat potensial dan berguna bagi
masyarakat. Perusahaan tidak hanya punya dana, melainkan juga tenaga
professional dalam segala bidang yang dapat dimanfaatkan atau dapat
disumbangkan bagi kepentingan kemajuan masyarakat.
•
Keuntungan Jangka Panjang
Argumen ini mau menunjukan bahwa bagi perusahaan, tanggung
jawab sosial secara keseluruhan termasuk keterlibatan perusahaan dalam berbagai
kegiatan sosial, merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan
dan kelangsungan perusahaan itu dalam jangka panjang. Dengan tanggung jawab dan
keterlibatan sosial tercipta suatu citra yang sangat positif di mata masyarakat
mengenai perusahaan itu.
F. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Setelah kita melihat bahwa perusahaan punya tanggung
jawab sosial dan moral dan juga sudah meninjau lingkup tanggung jawab sosial
itu serta perlunya tanggung jawab sosial, termasuk keterlibatan perusahaan
dalam berbagai kegiatan sosial, ada baiknya kita lihat juga bagaimana tanggung
jawab sosial dan moral itu terimplementasi dalam kegiatan bisnis perusahaan.
Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional,
termasuk perusahaan, adalah bahwa struktur mengikuti strategi. Artinya struktur
suatu organisasi didasarkan dan ditentukan oleh strategi dari organisasi atau
perusahaan itu. Maka, pada tempat pertama harus dirumuskan terlebih dahulu
strategi dari perusahaan. Model dan gaya kepemimpinan sangat ikut menentukan
struktur organisasi dan implementasi serta tujuan dan misi yang ingin dicapai
perusahaan.
Strategi yang diwujudkan melalui struktur organisasi
demi mencapai tujuan dan misi perusahaan perlu dievaluasi secara periodik,
salah satu bentuk evaluasi yang mencakup nilai - nilai dan tanggung jawab
sosial perusahaan adalah Audit Sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar