Diagnosa Perilaku
Konsumen
Contoh Perilaku Konsumen |
Ada
empat sudut pandang dalam mendiagnosa perilaku konsumen. Pertama adalah sudut pandang ekonomis, dan kedua
adalah sudut pandang pasif. Sudut
pandang ketiga adalah sudut pandang
kognitif dan yang terakhir adalah sudut
pandang emosional.
§
Sudut
Pandang Ekonomis
Pandangan
ini melihat konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional. Ini
berarti bahwa konsumen harus mengetahui semua alternatif produk yang tersedia
dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternatif yang ditentukan,
dilihat dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasi satu
alternatif yang terbaik. Menurut para ahli ilmu sosial, model economic man ini tidak realistis.
Alasan yang mereka kemukakan adalah:
(1)
Manusia
memiliki keterbatasan kemampuan, kebiasaan, dan gerak. Orang
yang tidak terampil berkomunikasi akan malas bertanya. Orang yang tidak suka
pergi jauh, membeli di warung sebelah rumah.
(2)
Manusia
dibatasi oleh nilai-nilai dan tujuan. Seseorang yang ingin
menghangatkan badan di malam yang dingin, tidak selalu pergi membeli ronde ke
kota. Alasan pertama karena dia perempuan dan perempuan tidak pantas pergi
malam-malam di negeri ini; karena tujuaanya hanya menghangatkan badan. Jadi,
kopi panas buatan sendiri pun bisa memenuhi tujuan.
(3)
Manusia
dibatasi oleh pengetahuan yang mereka miliki. Tidak
semua informasi mengenai produk bisa mereka pahami. Jadi, evaluasi yang ingin
mereka bentuk pun tidak akan setepat economic
man.
Sehubungan
dengan itu, konsumen tidak membuat keputusan yang rasional, tetapi keputusan
yang memuaskan adalah keputusan yang cukup baik.
§
Sudut
Pandang Pasif
Sudut
pandang ini berlawanan dengan sudut pandang ekonomis. Pandangan ini menyatakan
bahwa konsumen pada dasarnya pasrah pada kepentingannya sendiri dan menerima
secara pasif usaha-usaha promosi dari para pemasar. Kenyataannya, bentuk-bentuk
promosi yang dilakukan pemasar juga mengenai sasaran. Konsumen dianggap sebagai
pembeli yang impulsif dan rasional. Kelemahan pandangan ini adalah bahwa
pandangan ini tidak mempertimbangkan kenyataan bahwa konsumen memainkan peranan
penting dalam setiap pembelian yang mereka lakukan; baik dalam hal mencari
informasi tentang berbagai alternatif produk, maupun dalam menyeleksi produk
yang dianggap akan memberikan kepuasan terbesar.
§
Sudut
Pandang Kognitif
Sudut
pandang ini menganggap konsumen sebagai cognitive
man atau sebagai problem solver.
Menurut pandangan ini, konsumen merupakan pengolah informasi yang senantiasa mencari
dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolahan informasi
selalu berujung pada pembentukan pilihan, selanjutnya terjadi inisiatif untuk
membeli atau menolak produk. Jadi, cognitive
man dapat diibaratkan berdiri diantara economic man dan passive man. Cognitive
man juga seringkali mempunyai pola respons tertentu terhadap informasi yang
berlebihan dan seringkali pula mengambil jalan pintas untuk memfasilitasi
pengambilan keputusannya (heuristic)
untuk sampai pada keputusan yang memuaskan. Seseorang menginginkan parfum untuk
memenuhi kebutuhan sosialisasinya akan mencari informasi sebanyak mungkin dan
menentukan alternatif, tetapi bisa saja dia menentukan pilihan berdasarkan
harga.
§
Sudut
Pandang Emosional
Pandangan
ini menekankan emosi sebagai pendorong utama sehingga konsumen membeli suatu
produk. Favoritisme merupakan salah satu bukti bahwa seseorang berusaha
mendapatkan produk favoritnya, apa pun yang terjadi. Benda-benda yang
menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi. Misalkan orang suka sekali
membeli sticker sepak bola, kartu baseball, dan sebagainya, dengan harga
tidak murah, karema didorong oleh emosi belaka.
Jadi perasaan
dan suasana hati sangat berperan dalam pembelian yang emosional.dekorasi gerai,
cahaya, warna, aroma, musik dan sebagainya dipakai pemasar untuk mempengaruhi
perasaan dan suasana hati. Tetapi jangan sampai terperangkap pada anggapan
bahwa emotional man itu tidak
rasional. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik merupakan
keputusan yang rasional.
Sumber : Prasetijo, Dra. Ristiyanti dan MBA Prof. John J.O.I Ihalauw,Ph.D. 2004.Perilaku Konsumen. Yogyakarta: penerbit ANDI.
Sumber Gambar : http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/Ekonomi/Perilaku.Konsumen/images/image2.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar