Sikap ilmiah adalah sikap-sikap yang
seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya untuk mempelajari meneruskan,
menolak atau menerima serta merubah atau menambah suatu ilmu.
Sikap
ilmiah menurut Harsojo (1972) adalah sebagai berikut:
1.
Berpikir sederhana
Dimaksudkan
cara berpikir, cara menyatakan pendapat atau cara pengujian dilakukan dengan
cara sederhana. Apabila suatu gejala dapat dijelaskan secara memadai oleh suatu
penjelasan yang sederhana, tidak perlu dilakukan secara berputar-putar dan
dipandang rumit.
2.
Sikap tidak memihak
Ilmu
tidak dimaksudkan membuat penilaian baik atau buruk, tetapi semata-mata mencari
kebenaran. Seorang peneliti tidak boleh memutar balikkan fakta dan berpihak
pada preferensi politik, agama, maupun moral tertentu.
3.
Sikap sabar
Seorang
peneliti tidak boleh mudah menyerah dan kuat menerima tekanan dalam usaha
mempertahankan pendapatnya dan tetap berusaha mencari fakta yang lain sebagai
dukungan pernyataan dimaksud.
4.
Bersikap skeptis
Skeptis
diartikan yaitu harus tetap bersikap tidak mudah percaya pada pernyataan selama
hal tersebut belum didukung oleh data yang cukup kuat. Seorang peneliti harus
berhati-hati dan teliti dalam memberikan penilain pada pernyataan ilmiah. Sikap
ini yang menyebabkan seorang peneliti selalu kritis terhadap persoalan yang di
hadapi.
5.
Bersikap obyektif
Yaitu
menilai suatu masalah atau gejala sebagimana adanya. Hindarkan pengaruh yang
bersikap subyektif akibat adanya muatan tertentu.
6.
Bersifat relatif
Seorang
peneliti harus mengusai ilmunya, tidak memihak pada suatu kepentingan tertentu
diluar konteks dan harus mempunyai keyakinan berdasarkan atas fakta yang
diperoleh.
Beberapa
sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa
dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah,
antara lain :
a.
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
b.
Jujur
c.
Terbuka
d.
Toleran
e.
Optimis
f.
Pemberani
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar