Pengaruh situasi dapat dipandang sebagai
pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang
spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik obyek.
Situasi konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu
situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat
tertentu.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengaruh situasi terhadap konsumen memiliki pengertian sebagai suatu kondisi
yang dialami oleh konsumen ketika dihadapkan dengan faktor-faktor sosial yang
menyebabkan konsumen melakukan suatu tindakan sebagai suatu timbal balik dari
faktor-faktor sosial yang dirasakan.
A. Jenis-Jenis Situasi Konsumen
1. SITUASI KOMUNIKASI
Situasi Komunikasi adalah suasana atau lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi atau melakukan komunikasi.
Lingkungan informasi mengacu pada keseluruhan
jajaran data yang berkaitan dengan produk yang tersedia bagi konsumen. Sifat
lingkungan informasi akan menjadi determinan penting dari perilaku pasar ketika
konsumen terlibat didalam semacam bentuk pengambilan keputusan non kebiasaan.
Sebagian dari karakteristik lingkungan yang utama mencakupi ketersediaan informasi,
jumlah beban informasi, dan cara dimana informasi disajikan dan
diorganisasikan.
· Kesediaan informasi sangat penting. Tidak
adanya informasi mengenai kinerja dari merek yang bersaing mengenai beberapa
sifat akan menghalangi pemakaian informasi tersebut selama pengambilan
keputusan. Ketersediaan informasi kadang akan bergantung kepada kemampuan
konsumen mendapatkan kembali informasi dari ingatan.
Konsumen mungkin memperoleh informasi
melalui :
1 )Komunikasi Lisan dengan teman,
kerabat, tenaga penjual, atau wiraniaga
2 )Komunikasi non pribadi, seperti iklan TV, radio, internet, koran, majalah, poster, billboard, brosur, leaflet dsb.
3 )Informasi diperoleh langsung dari toko melalui promosi penjualan, pengumuman di rak dan di depan toko.
2. SITUASI PEMBELIAN
Situasi Pembelian adalah lingkungan atau suasana yang dialami/dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan mempengaruhi pembelian Misal: Ketika Konsumen berada di bandara, ia mungkin akan bersedia membayar sekaleng Coke berapa saja harganya ketika haus. Sebaliknya, jika ia berbelanja Coke di swalayan dan mendapatkan harganya relatif lebih mahal, ia mungkin sangat sensitif terhadap harga. Konsumen tsb mungkin akan menunda pembelian Coke dan mencari di tempat lain.
Situasi Pembelian adalah lingkungan atau suasana yang dialami/dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan mempengaruhi pembelian Misal: Ketika Konsumen berada di bandara, ia mungkin akan bersedia membayar sekaleng Coke berapa saja harganya ketika haus. Sebaliknya, jika ia berbelanja Coke di swalayan dan mendapatkan harganya relatif lebih mahal, ia mungkin sangat sensitif terhadap harga. Konsumen tsb mungkin akan menunda pembelian Coke dan mencari di tempat lain.
Tiga tipe situasi pembelian :
- Straight rebuy : pembelian dilakukan secara teratur seperti yang sudah dilakukan sebelumnya, tanpa modifikasi.
- Modified rebuy : pembelian dengan melakukan modifikasi (perubahan) spesifikasi produk, harga persyaratan pengantaran dan syarat-syarat lainnya.
- New task : pembelia membeli produk jasa untuk pertama kali. Disini dibutuhkan lebih banyak informasi, lebih banyak orang terlibat dan waktu yang lebih panjang untuk membuat keputusan.
3. SITUASI PEMAKAIAN
Situasi Pemakaian disebut juga situasi penggunaan produk dan jasa merupakan
situasi atau suasana ketika konsumsi terjadi. Konsumen seringkali memilih suatu
produk karena pertimbangan dari situasi konsumsi. Misal: Konsumen Muslim sering
memakai kopiah dan pakaian takwa pada saat sholat atau pada acara keagamaan.
Kebaya akan dipakai kaum wanita pada acara pernikahan atau acara resmi lainya,
dan jarang digunakan untuk pergi bekerja Para Produsen sering menggunakan
konsep situasi pemakaian dalam memasarkan produknya, produk sering diposisikan
sebagai produk untuk digunakan pada situasi pemakaian tertentu. Misalnya, ada
pakaian resmi untuk ke pesta, pakaian olahraga, pakaian untuk kerja, pakaian
untuk santai dan berolahraga.
B. Interaksi Orang-Situasi
Situasi pembelian mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian konsumen dengan gaya hidup believer. Hal ini menunjukkan bahwa situasi pembelian mampu menghadirkan keinginan konsumen untuk membeli karena situasi ini bisa menjadi stimulus terhadap keputusan konsumen untuk membeli.
Situasi pembelian mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian konsumen dengan gaya hidup believer. Hal ini menunjukkan bahwa situasi pembelian mampu menghadirkan keinginan konsumen untuk membeli karena situasi ini bisa menjadi stimulus terhadap keputusan konsumen untuk membeli.
Gaya hidup pembelian juga mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian konsumen atas sesuatu. Konsumen dengan gaya hidup believer ternyata juga mengikuti mode-mode pakaian khususnya misalnya
celana jeans sehingga gaya hidup mereka berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang dilakukan. Situasi pembelian dan gaya hidup terhadap mode bagi konsumen dengan gaya hidup believer ternyata cukup tinggi mampu mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dengan pengaruhnya sebesar 68%.
C. Pengaruh Situasi Yang Tidak Terduga
Situasi tidak terduga dapat menjadi pemicu seseorang untuk membeli suatu barang.
Situasi tidak terduga dapat menjadi pemicu seseorang untuk membeli suatu barang.
Pemasar kadang bertanya
kepada konsumen tearget mengenai maksud pembelian mereka untuk meramalkan
permintaan produk pada masa datang. Walaupun maksud pembelian dapat bersifat
prediktif mengenai perilaku masa datang, satu ancaman besar terhadap daya
persfektif mereka adalah gangguan yang disebabkan oleh pengaruh situasi yang
tak terduga. Sebagai contoh Seorang konsumen mungkin sepenuhnya
mengantisipasikan pembelian merek kripik kentang tertentu selama kunjungan
yang berikutnya ke toko makanan.
Namun, maksud pembelian ini mungkin tidak terpenuhi bila produk tersebut habis atau bila ada merek lain dengan kualitassama dijual disana. Sebaliknya, seorang konsumen mungkin tidak berminat untuk membeli berikunya mungkin terjadi karena semacam kejadian yang tidak diantisipasikan .
Misalnya mahasiswi yang akan mengikuti ujian dan lupa membawa bolpoin
dan pensil, maka secara otomatis dia akan membeli dulu bolpoin dan pensil
sebelum mengikuti ujian tersebut.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar